Latar Belakang
Dalam menghadapi tantangan era digital dan ketatnya persaingan bisnis, organisasi perlu memiliki strategi pengelolaan sumber daya manusia yang mampu mendorong motivasi, loyalitas, dan produktivitas pegawai secara berkelanjutan. Salah satu pilar penting dalam pendekatan Human Capital Management (HCM) adalah pengembangan sistem manajemen karir yang terstruktur, transparan, dan berorientasi pada pertumbuhan individu sekaligus kebutuhan organisasi. Sistem ini menjadi alat penting untuk mengelola potensi dan aspirasi pegawai agar sejalan dengan arah strategis perusahaan.
 
Sistem manajemen karir merupakan instrumen manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mengelola pegawai perusahaan, mulai dari masuk (direkrut) sampai dengan keluarnya pegawai (berhenti, pensiun, atau habis masa kerja), dengan memperhatikan prestasi, potensi kompetensi, dan peluang individu untuk berkembang, serta kebutuhan suatu posisi jabatan (job) melalui proses penempatan dan mutasi (promosi, rotasi, atau demosi). Tujuan dari manajemen karir adalah bagaimana menempatkan orang pada posisi jabatan dan/atau tim yang tepat pada saat yang tepat (the right person at the right place at the right time) di antara sekian banyak calon dengan sekian banyak jabatan dan tim yang tersedia secara efisien dan efektif.
 
Sistem manajemen karir memiliki dua sisi yang saling berkaitan, yaitu pertama sisi posisi jabatan (job) dalam organisasi yang biasa direpresentasikan dengan jalur karir jabatan (career path) dan kedua sisi karir individu atau karir pegawai (person). Karir individu tidak harus sama atau mengikuti urutan jalur karir suatu jabatan. Hal ini disebabkan individu dapat memiliki dan mengembangkan kompetensinya yang dimiliki yang dapat saja memenuhi beberapa jabatan sekaligus; atau sebaliknya, kompetensinya tidak berkembang sama sekali sehingga yang bersangkutan tidak dapat memenuhi kebutuhan kompetensi di jalur jabatannya. Oleh karena itu, dalam perumusan peta jalur karir dapat mempertimbangkan profil kluster jabatan dan tuntutan kompetensi yang relevan, agar sistem manajemen karir menjadi lebih fleksibel, adaptif dan berbasis merit. Implementasi manajemen karir secara terpadu dapat memberikan arah yang jelas bagi pengembangan individu, memperkuat retensi talenta, serta mendukung pencapaian tujuan organisasi secara berkelanjutan. 
Tujuan
Lokakarya ini secara khusus dirancang untuk mengembangkan wawasan dan pengetahuan serta keterampilan peserta dalam membangun Sistem Manajemen Karir Jabatan, yang biasa direpresentasikan dengan jalur karir jabatan (career path) untuk jabatan-jabatan organisasi perusahaan
Metoda
Instruktur dalam lokakarya ini lebih berperan sebagai fasilitator dan pemandu daripada penceramah. Presentasi dan penjelasan materi akan diberikan oleh instruktur untuk sampai dengan 50% dari waktu yang tersedia, selebihnya 50% dari waktu akan digunakan untuk diskusi, latihan penyusunan sistem manajemen karir berbasis kompetensi.