Latar Belakang
Setiap organisasi perusahaan perlu membangun SDM yang profesional dan berkompetensi tinggi yang akan menjadi pusat keunggulan perusahaan sekaligus sebagai pendukung daya saing perusahaan dalam memasuki era digitalisasi dan globalisasi. Sesuai dengan perubahan pasar global, setiap pegawai organisasi perusahaan unggul perlu memiliki kompetensi yang tinggi sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam pekerjaannya.
Dalam kerangka Human Capital Management (HCM), pengelolaan sumber daya manusia tidak lagi hanya berfokus pada administrasi kepegawaian, melainkan pada bagaimana memaksimalkan potensi individu secara strategis untuk mendukung tujuan organisasi. Asesmen kompetensi memiliki peranan efektif dalam proses rekrutmen, promosi, pelatihan, dan perencanaan suksesi. Proses asesmen tidak hanya digunakan sebagai alat evaluasi, tetapi juga sebagai sarana pemberdayaan pegawai agar dapat berkembang sesuai potensi dan arah karirnya.
Salah satu aspek yang krusial dalam pendekatan ini adalah tersedianya alat ukur asesmen kompetensi yang valid, reliabel, dan sesuai dengan kebutuhan jabatan. Asesmen kompetensi menjadi proses krusial untuk mengidentifikasi kesenjangan antara kompetensi individu dengan kompetensi yang dipersyaratkan dalam jabatan. Alat ukur serta metode asesmen yang valid diperlukan untuk mendukung proses asesmen yang terukur dan terstandardisasi, sehingga diperoleh hasil yang relevan, serta sesuai kondisi aktual. Pembekalan pengetahuan dan keterampilan terkait pengembangan alat ukur kompetensi bagi jajaran manajemen dan tenaga ahli/professional di internal organisasi untuk mendukung proses implementasi HCM secara tepat, efektif dan berkelanjutan.
Tujuan Lokakarya
- Memperluas wawasan para peserta tentang konsep Human Capital Management (HCM) dalam kaitannya dengan Manajemen SDM Perusahan.
- Memberikan pemahaman yang menyeluruh kepada para peserta tentang konsep kompetensi dan pengukuran kompetensi yang dimiliki individu pemegang jabatan.
- Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan peserta tentang metoda pengukuran tingkat kompetensi individu, dengan menerapkan beberapa metoda pengukuran, seperti metoda panel, 360 derajat, kuesioner dan wawancara perilaku.
- Meningkatkan pengetahuan dan melatih ketrampilan peserta dalam mengadaptasikan/ memodifikasi alat ukur tingkat kompetensi individu sesuai dengan kebutuhan/ karakteristik perusahaan.
Metoda Lokakarya
Instruktur dalam lokakarya ini lebih berperan sebagai fasilitator dan pemandu dari pada penceramah. Untuk itu lokakarya ini menuntut partisipasi aktif dari para peserta baik dalam diskusi, kerja kelompok maupun presentasi. Presentasi dan penjelasan materi akan diberikan oleh instruktur untuk sampai dengan 50% dari waktu yang tersedia, selebihnya untuk praktek pengukuran kompetensi (jabatan dan individu), diskusi dan kerja kelompok.
Para peserta (kelompok peserta) dari unit organisasi perusahaan akan mendapatkan manfaat maksimal jika mempersiapkan diri dengan membawa contoh-contoh uraian jabatan (job description) dari unit organisasi masing-masing sebagai bahan latihan dan diskusi.